SBY soroti keutamaan menjaga demokrasi dan musuh penghancur konstitusi

2 min read

serf-dediennesante.com – Dilansir dari situs slot gacor mgo777, Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyorot keutamaan menjaga beberapa nilai demokrasi dan menantang penghancur konstitusi di tengah-tengah ada peristiwa kemerosotan demokrasi secara global.

Pengakuan itu dikatakan pada acara bedah buku “Standing Firm for Indonesia’s Democracy” di KBRI Tokyo, Jepang, seperti diambil dari pengakuan KBRI Tokyo yang diterima di Jakarta, Minggu.

“Jika kita berbicara demokrasi kita, silahkan kita menjaga, fight for democracy, fight against segala hal yang menghancurkan demokrasi, yang menghancurkan konstitusi, yang menghancurkan rangka bernegara, yang menghancurkan ada checks and balances,” kata SBY.

SBY yang memegang sebagai presiden sepanjang dua masa pada 2004-2014 itu, menjelaskan jika sekarang ini di penjuru dunia ada kemerosotan demokrasi. Beberapa negara besar yang kerap mengklaim diri sebagai champions of democracy atau pejuang demokrasi, ucapnya, pun tidak tahan dari peristiwa itu.

“Beberapa negara besar yang kabarnya dipandang seperti champions of democracy, beberapa negara yang lecturing us, menguliahi kita… dalam realitanya, beberapa negara itu tidak imun dari kemunduran-kemunduran dalam demokrasi mereka,” katanya.

SBY share pengalaman pribadinya semenjak saat muda sebagai prajurit TNI yang sudah hargai kebebasan berekspresif. Ia mengutamakan jika kebebasan memiliki pendapat jika dipakai dengan pas, karena itu itu hak dan harus disegani.

“Waktu saya masih muda, we love democracy. Jika yang dikatakan mahasiswa itu gestur dari freedom of speech, kenapa kita menjadi gusar?”

Pada acara bedah buku bersama mahasiswa Indonesia dan akademiki Jepang, SBY ikut mengutamakan peranannya sebagai bekas presiden dalam memberikan dukungan dan ikut menjadi sisi dari jalan keluar pada pemerintah pimpinan-pemimpin sesudahnya, termasuk pada pemerintah Presiden Prabowo.

“Saya telah berikan ke Presiden Prabowo sesaat lalu, keutamaan tingkatkan komunikasi yang genuine di antara istana sama mereka yang sampaikan kritikan, dan Pak Prabowo menjelaskan, ‘Kami terus tingkatkan kualitas komunikasi’,” bebernya.

SBY sampaikan kepercayaan diri jika Presiden Prabowo dapat hadapi beragam rintangan yang terdapat sekarang ini karena Indonesia tetap mempunyai sumber daya, sumber daya politik, dan sumber daya ekonomi untuk menangani kondisi itu.

Wahyu Prasetiawan, satu diantara editor buku itu, menerangkan judul “Standing Firm for Indonesia’s Democracy” diputuskan karena satu diantara hal yang paling mencolok dalam saat kepimpinan SBY ialah bagaimanakah cara SBY menjaga demokrasi di Indonesia.

“Sebagai presiden dengan kekuasaan yang demikian tinggi, sebenarnya Pak SBY dapat lakukan hal kebalikannya, tetapi itu tidak dilaksanakan,” ungkapkan Wahyu.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours