Acara pesta Keluarga Kudus Teladankan Kehidupan Doa dalam Keluarga

2 min read

serf-dediennesante.com — Ini hari, Minggu (29/12/2024) umat Katolik rayakan Acara pesta Keluarga Kudus, yakni Yosef, Maria, dan Yesus. Umat Katolik di Gereja St. Maria Fatimah Perumnas Kupang rayakannya dalam missa yang dipegang Romo Thomas Teofilus Kampur Dalam pesannya pastor mengingati keutamaan loyalitas di kehidupan keluarga.

“Keluarga Kudus yang terbagi dalam Yosef, Maria dan Yesus menjadi mode untuk keluarga-keluarga kekinian untuk hidup dalam kasih, kesetiaan, dan kerendahan hati,” sebut Romo Thomas Teofilus Kampur dalam missa yang disirakan secara langsung Pro1 RRI Kupang.

Umat Katolik di Paroki Santa Maria Fatimah Perumnas Kupang NTT rayakan peristiwa ini dengan dengarkan bacaan kitab suci tetang cerita Elkana dan Hana, yang memperlihatkan ketersediaan hati untuk memberi apa yang mereka punyai yakni anaknya ke Tuhan.

“Dari cerita Samuel kita belajar selalu untuk mensyukuri apa yang Tuhan beri ke kita. Kita tidak dapat memercayakan kemampuan lain selainnya kemampuan doa,” katanya. Pastor mengutamakan keutamaan doa di kehidupan keluarga sebagai kemampuan khusus yang menjaga kesatuan dan kebahagiaan keluarga.

Warga dan orangtua diberitahukan untuk kerja sama dalam mendidik beberapa anak, seperti Yesus dibawa ke Bait Allah pada umur 12 tahun. Komune bersama orangtua mempunyai tanggung-jawab besar dalam mendidik beberapa anak supaya tumbuh dalam iman.

Selanjutnya, Pastor ajak tiap keluarga untuk merenungkan lagi loyalitas mereka, baik pada pernikahan atau dalam pembaptisan beberapa anak. Ini ialah saat yang pas untuk mengupdate kemauan untuk hidup sebagai saksi Kristus di tengah-tengah dunia, lewat contoh riil dalam keluarga.

“Saat orangtua mempunyai kehidupan doa yang bagus, beberapa anak mereka akan ikuti tapak jejak yang masih sama,” kata Romo Thomas dalam edukasi itu.

Kata akhir, Pastor mengharap supaya keluarga-keluarga di paroki ini bisa membuat loyalitas hidup doa yang kuat, dan menjadi panutan hidup Kristiani untuk sekitar lingkungan. “Doa harus diawali dari dalam keluarga, dan dengan itu kita bisa menjadi saksi Kristus yang sejati,” kata Romo Thomas tutup homilinya. (ST)

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours