Duduk Kasus Putra Pendiri Singapura Mencari Suaka

3 min read

serf-dediennesante.com- Putra bungsu almarhum pendiri Singapura kekinian Lee Kuan Yew, Lee Hsien Yang, mendapat suaka di Inggris. Lee Hsien akui takut hadapi dampak negatif dipersekusi hingga putuskan cari suaka di Eropa.

Disimpulkan detikcom, Rabu (23/10/2024), Lee Hsien Yang semenjak tahun kemarin mengucilkan diri ke Eropa, adalah adik dari bekas Pertama Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong.

Duduk Kasus sampai Lee Kuan Dapat Suaka

Bermula dari bentrokan tingkat tinggi dalam keluarga terpopuler di Singapura. Lee Hsien Yang dan saudara wanitanya, Lee Wei Ling, yang wafat pada 9 Oktober lantas sudah sekian tahun tidak kompak dengan kakak mereka yang punya pengaruh, Lee Hsien Loong, yang memegang PM sepanjang dua dasawarsa.

Konflik kakak-beradik itu terjadi karena pembicaraan masalah apa yang perlu dilaksanakan pada rumah almarhum ayah mereka.

Lee Hsien Yang dan Lee Wei Ling mendakwa kakak mereka, Lee Hsien Loong, sudah salah gunakan kekuasaannya untuk hentikan perusakan rumah keluarga sesuai kemauan almarhum Lee Kuan Yew, yang wafat tahun 2015 sesudah pimpin Singapura lebih dari tiga dasawarsa.

Lee Hsien Loong memiliki pendapat jika pemerintahan Singapura-lah yang perlu putuskan apa yang perlu dilaksanakan pada rumah itu, termasuk kemungkinan mempertahankannya sebagai bangunan monumental.

Jalinan yang rengat ini sudah tersingkap ke public, dengan Lee Hsien Yang bersekutu dengan partai oposisi dalam pemilu tahun 2020 dan tahun kemarin. Ia bahkan juga sebelumnya sempat pertimbangkan untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Singapura.

Dalam posting Facebook terkini minggu ini, seperti dikutip Reuters dan Al Jazeera, Rabu (23/10/2024), Lee Hsien Yang mengutarakan dianya cari suaka ke Inggris di tahun 2022 sebagai “usaha paling akhir”, dan keinginan suaka itu diwujudkan oleh London pada Agustus kemarin.

“Gempuran pemerintahan Singapura pada saya menjadi catatan public. Mereka menghakimi putra saya, lakukan proses disipliner pada istri saya, dan mengeluarkan penyidikan polisi palsu yang sudah berjalan sepanjang tahun,” tulis Lee Hsien Yang dalam postingnya.

Ia menjelaskan dianya tidak dapat pulang ke Singapura untuk mendatangi penyemayaman saudara wanitanya.

“Berdasar beberapa fakta ini, Inggris sudah putuskan jika saya hadapi dampak negatif persekusi yang berargumen dan tidak bisa kembali dengan selamat ke Singapura,” sebutkan Lee Hsien Yang.

“Saya cari pelindungan suaka sebagai usaha paling akhir. Saya masih tetap menjadi masyarakat negara Singapura dan mengharap sesuatu hari kelak akan aman untuk kembali pulang,” paparnya

Tuding Pemerintahan Singapura Saranai Bersihkan Uang
Saat interviu dengan media Inggris, The Guardian, yang di-launching Selasa (22/10), Lee Hsien Yang melemparkan kritik keras untuk pemerintahan Singapura dan mendakwa pemerintahan memberikan fasilitas pencucian uang.

“Ada keperluan untuk dunia untuk menyaksikan lebih dekat, untuk menyaksikan peranan Singapura sebagai fasilitator khusus dalam perdagangan senjata, uang kotor, yang narkoba, uang kripto,” ucapnya.

Pemerintahan Singapura, dalam responnya, menyebutkan beberapa tuduhan itu tidak berdasarkan. Dipertegas pemerintahan Singapura jika negaranya mempunyai “mekanisme yang kuat untuk menghambat dan menangani pencucian uang dan saluran keuangan gelap yang lain, yang konsisten dengan standard internasional”.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours