Site icon Serf Sediennesante

Dunia Semakin Gelap! Ini Analisis Prabowo, SBY dan Sri Mulyani

serf-dediennesante.com  – Keadaan global yang sedang dihadapi mgo55 dari beragam rintangan menarik perhatian dari banyak faksi. Ini ikut mendapatkan respon dari Presiden Prabowo Subianto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Berikut pandangan mereka berkaitan ‘dunia gelap’ seperti disimpulkan CNBC Indonesia.

Prabowo Subianto

Prabowo mendatangi pucuk peringatan Hari Kembali Tahun ke-60 Partai Kelompok Kreasi di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat, Kamis (12/12/2024) malam. Dalam sambutannya, kepala negara berbicara berkenaan keadaan dunia yang penuh ketidakjelasan.

“Saudara-saudara, dunia tidak sedang sedang baik saja, geopolitik negara besar ini sedang tegang, dan kita mengucapkan syukur kita nonblok, kita bebas aktif, kita tidak turut kemanapun. Tetapi kita masih tetap siaga, kita jangan pecah, jangan diadu domba,” kata Prabowo dalam sambutannya.

Dia memberi pesan untuk selalu menjaga kerukunan, kerukunan antarumat berbagai ragama, suku, barisan etnis, dan antarras. Prabowo mengutamakan ke semua pihak tidak untuk bisa terpecah iris sampai kepancing. Penyebabnya perdamaian adalah tanggung-jawab pimpinan.

“Ini tanggung-jawab kita sebagai pimpinan. Pimpinan harus berikan contoh. Kita harus mengucapkan syukur kita pada keadaan sekarang ini,” tutur Prabowo.

“Kita harus sadar perdamaian bukan hadiah dari langit, perdamaian ialah usaha yang susah. Saudara saksikan informasi setiap hari, setiap malam, bagaimana negara dapat sebuah negara dapat remuk dapat pecah, beberapa puing habis, kota habis, peternakan habis, kehidupan, karena tidak bijaknya beberapa pimpinan,” sambungnya.

Disamping itu, Prabowo mengingati tidak seluruhnya kemampuan dunia mempunyai niat baik. Hingga dia minta seluruh pihak untuk siaga dan terus menjaga kerukunan.

“Saya sebelumnya tidak pernah ingin kepancing untuk membenci, di bagian politik kita jangan membenci musuh, memaki-maki, membentak. Kembali lagi ke personalitas kita dari semua suku, kita diberikan leluhur kita, bermusyawarah, berdialoglah,” katanya.

Bekas Menteri Pertahanan ini mengaku banyak tugas yang perlu dilaksanakan dalam pemerintahannya, khususnya menangani kekayaan negara yang bocor. Dia memberi pesan ke seluruh pihak untuk sebelumnya tidak pernah menyelimpang dari ketentuan.

“Semua elemen harus taat sama hukum. Saya menyaksikan laporan-laporan paling banyak kekayaan kita ada yang diselinapkan ke luar, illegal mining. Ilegal itu kecurangan laporan, tidak ingin bayar pajak, kewajiban negara, terima sarana negara, terima manfaatkan punya masyarakat tetapi tidak penuhi kewajibannya, akan kita stop,” jelasnya.

Sri Mulyani Indrawati

Sri Mulyani memvisualisasikan keadaan dunia yang balik gelap karena dinamika politik dan ekonomi dan kemelut di beberapa teritori. Ini akan memberi dampak pada Indonesia.

“Keadaan ekonomi global benar-benar sekarang ini terus alami dinamika hebat,” ungkapkan Sri Mulyani dalam pertemuan jurnalis APBN KiTa, Rabu (11/12/2024) petang.

Kesiagaan itu mencakup keadaan pada negara maju seperti Amerika Serikat (AS) setelah dipilihnya Donald Trump sebagai presiden.

Jalinan negara maju dengan block China dan Rusia memunculkan kekuatiran karena terkait dengan rantai suplai perdagangan dan komoditas. Di lain sisi ada juga kemelut di Timur tengah dan pergolakan pada negara Amerika Latin.

“Dinamika politik dan keamanan ini memberikan dampak benar-benar riil pada trend ekonomi dunia,” terangnya.

Pada pasar keuangan, Sri Mulyani menyaksikan ada peralihan bersamaan dengan ketidakjelasan suku bunga referensi AS atau Fed Funds Rate (FFR).

“Kita selalu dengar sepanjang 2024 jika FFR akan higher for longer dan memulai turun dan mulai melakuan sejumlah perkiraan pengurangan saat ini dengan timbulnya dinamika politik dan security global tambahan pengurangan ini menjadi terlambat,” jelas Sri Mulyani.

Ini membuat peraturan pajak dan moneter dari sejumlah negara pada akhirnya ketahan, menanti perubahan terkini.

“Semua harus terlambat berhenti untuk saksikan perubahan keadaan politk yang memengaruhi permintaan suplai dan dinamika harga atau nilai ganti pasti ini dampaknya ke nilai ganti dan exchange rate,” ujarnya.

Susilo Bambang Yudhoyono

SBY mengingati keadaan dunia sekarang ini makin sulit. Hal itu dipacu oleh kemelut geopolitik di beberapa teritori.

“Saya ingin sampaikan jika ada yang masih belum aware dunia saat ini memang semakin complex dan complicated, sulit dan ruwet,” kata SBY saat terima penghargaan kelompok Lifetime Achievement dari CNBC Indonesia di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (11/12/2024)

Di era perang dingin, SBY menerangkan barisan terdiri atas block barat dan timur. Perselisihan Timur tengah terang di antara barisan Arab bertemu dengan Israel.

“Saat ini tidak semacam itu. Anatomi berbeda dengan cepat hingga memunculkan komplikasi dibandingkan zaman dahulu,” katanya.

Pascaera perang dingin usai, koalisi atau bulan madu antara pimpinan negara berjalan dengan baik. SBY saat itu sebagai presiden melihat hangatnya tatap muka pimpinan negara besar, baik Amerika Serikat, China, Rusia dan negara di teritori Eropa.

“Saat ini no more, never again,” tegas SBY.

Hal tersebut karena banyak muncul barisan baru yang malah memacu tekanan geopolitik. Satu diantaranya BRICS yang berisi rumor ekonomi dan politik.

SBY minta semua siaga karena bisa punya pengaruh pada ekonomi Indonesia dan kegiatan dunia usaha.

“Ini aturan baru new world order yang kesekian, new normal dunia kita saat ini kita dapat tentukan sikap secara baik,” tuturnya.

SBY yakini Prabowo pahami secara jelas masalah itu. Indonesia dapat mempersiapkan grand strategy supaya sanggup tempatkan kebutuhan Indonesia secara jeli.

Exit mobile version