serf-dediennesante.com – Israel mengklaim sudah tawarkan lajur aman untuk keluar Lajur Gaza ke pimpinan Hamas, Yahya Sinwar.
Tetapi, mereka minta hal tersebut diganti pembebasan sandera Israel yang tetap ditahan Hamas di Gaza.
Hal itu diutarakan Koordinator Tawanan Israel, Gal Hirsch, ke Bloomberg, Selasa (10/9/2024).
“Saya siap memberi lajur yang aman ke Sinwar, keluarganya, atau siapa saja yang ingin turut dengannya,” kata Hirsch, d ikutip dari Middle East Monitor.
Tetapi, ia memperjelas penawaran itu akan tergantung apa Hamas ingin keluar Gaza seutuhnya.
“Kami inginkan beberapa tawanan kembali,” kata pensiunan jenderal militer Israel (IDF) tersebut.
“Kami inginkan demiliterisasi, sudah pasti deradikalisasi, sebuah mekanisme baru yang hendak mengurus Gaza,” tambah Hirsch.
Ia menjelaskan dia sudah membuat penawaran ke Hamas lewat perantara pada minggu kemarin.
Dia menambah hal tersebut tidak akan mengganti ketersediaan Israel untuk melepas tahanan dan sandera Palestina sebagai sisi dari persetujuan tersebut.
Perwakilan Israel itu menjelaskan penawaran lajur aman itu bukan penawaran keamanan yang tetap.
Tapi sebuah peluang sementara saat sebelum Israel lakukan gagasan “tanggapan type Munchen”, atas kematian enam sandera Israel di Gaza bulan kemarin.
Tanggapan yang diartikan mengarah pada kampanye pembunuhan yang sudah dilakukan Israel pada pejuang Palestina yang terturut dalam pembunuhan 11 olahragawan Israel di Olimpiade Munchen pada 1972.
Hal tersebut nampaknya bisa menjadi kampanye yang masih sama pada pimpinan Hamas, komandan dan beberapa tokoh mereka pada sekian tahun kedepan, bahkan juga bila Israel memberi mereka lajur aman untuk keluar Gaza.
Gempuran Israel ke Gaza semenjak 7 Oktober 2023, sudah tewaskan lebih dari 41.000 orang termasuk nyaris 16.500 beberapa anak, per 10 September 2024, menurut Al Jazeera.
Dan lebih dari 94.900 yang lain cedera dan 10.000 lebih masih lenyap.