Kekeliruan Strategi Real Madrid: Ancelotti Tidak berhasil Memperhitungkan Barcelona

2 min read

serf-dediennesante.com  – Kekalahan 2-5 Real Madrid dari Barcelona di final Piala Super Spanyol memperlihatkan jika Los Blancos kalah dalam tiap faktor permainan, dimulai dari strategi sampai eksekusi di atas lapangan.

Walaupun onix250 unggul jumlah pemain semenjak menit ke-56, yakni sesudah Wojciech Szczesny ditendang keluar lapangan, Real Madrid masih tetap tidak berhasil manfaatkan keadaan ini dan terlihat ketidaktahuan sepanjang laga.

Madrid sebetulnya unggul terlebih dulu melalui gol kilat Kylian Mbappe pada menit kelima. Tetapi, sesudahnya mereka malah kehilangan kontrol dan biarkan Barca balas cetak lima gol bahkan juga saat sebelum 50 menit laga jalan.

Strategi yang Amburadul
Kartu merah Szczesny semestinya memberikan keuntungan untuk Madrid, tetapi kenyataannya tidak begitu.

Barcelona bermain-main dengan 10 pemain cuma memberi sedikit kelegaan untuk Madrid, karena mulai menit itu, Barcelona mulai bermain lebih protektif dan kurangi intensif gempuran.

Sampai saat sebelum kejadian kartu merah, team bimbingan Hansi Flick terlihat akan cetak gol setiap kuasai bola, sama dengan dalam El Clasico awalnya pada Oktober 2024.

Permasalahan khusus Madrid tidak cuma kekeliruan pribadi, tapi juga ketidakberhasilan mekanismeik yang telah lama membuntuti. Dengan Federico Valverde dan Eduardo Camavinga pada posisi ganda pivot, baris tengah Madrid tidak berhasil mencari gerakan pemain Barcelona, yang bebas bergerak dalam zone beresiko.

Saat baris tengah dibongkar, Lamine Yamal dan Raphinha secara gampang tembus pertahanan yang tetap pada kondisi cemas.

Pressing yang Salah Kaprah

Usaha untuk menang disitus onix250 pressing Madrid pada Barcelona bisa dibuktikan salah dan dilakukan jelek. Barcelona secara cerdas memancing Madrid untuk menekan, dan Los Blancos jatuh ke perangkap, tinggalkan susunan pertahanan yang amburadul.

Carlo Ancelotti dengan kisah hidupnya, semestinya sudah tahu kemampuan permainan posisional Barcelona dan kekuatan mereka mengeksplorasi sela dengan kejam.

Kekeliruan individu sama seperti yang dilaksanakan Lucas Vazquez atau Aurelien Tchouaméni memang kelihatan terang, tetapi tanggung-jawab khusus ada di Ancelotti.

Ancelotti pahami kekurangan teamnya disebelah protektif, tetapi ia tidak punyai gagasan untuk menangani tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours