Guru Besar SF-ITB: Tembakau Alternative Lebih Rendah Risiko Kesehatan

3 min read

Guru Besar SF-ITB: Tembakau Alternative Lebih Rendah Risiko Kesehatan

Serf-dediennesante.com, Jakarta – Guru Besar Sekolah Farmasi Institut Tehnologi Bandung (SF-ITB) Rahmana Emran Kartasasmita menjelaskan produk tembakau alternative lebih rendah dampak negatif kesehatan jika dibanding tembakau konservatif yang ramai tersebar sekarang ini.

Menurut dia, faktor itu menjadi pemikiran untuk perokok dewasa untuk stop dari rutinitas merokok.

“Stop merokok keseluruhan susah dilaksanakan perokok dewasa. Karena itu, mereka dianjurkan berpindah ke produk tembakau yang dipanaskan karena lebih rendah tingkat dampak negatif kesehatannya,” kata Rahmana dalam info di Jakarta, Selasa, (13/3/2024), seperti dikutip dari Di antara.

Rahmana memperjelas produk tembakau alternative ditujukan tidak untuk kelompok nonperokok yang mulai konsumsi produk tembakau, tetapi untuk perokok aktif yang ingin terlepas dari ketagihan mengisap tembakau konservatif.

Kampus Bern di Swiss lewat penelitiannya dengan judul Elektronik Nicotine-Delivery Systems for Smoking Cessation mengutarakan kekuatan produk tembakau alternative sebagai salah satunya pilihan yang efisien untuk perokok dewasa untuk berpindah dari rutinitas merokok.

Pengkajian yang dipublikasi di New England Journal of Medicine pada Februari 2024 itu mengaitkan jika produk tembakau alternative lebih efisien dibanding konseling stop merokok.

Pimpinan penelitian dari Institute of Primary Health Peduli di Kampus Bern, Reto Auer, menerangkan pengkajian ilmiah itu mengikutsertakan beragam interdisipliner, seperti sektor kedokteran keluarga, paru, toksikologi, ketagihan, dan pandemiologi dari 5 kampus di Swiss.

Tujuan dari penelitian itu untuk ketahui berapa efisien produk tembakau alternative dipakai dalam periode waktu yang lama dan sisi dari konseling stop merokok dengan intens.

“Study itu untuk memperbandingkan efektifitas, keamanan, dan toksikologi produk tembakau alternative sebagai jalan keluar stop merokok dibanding sistem yang lain,” kata Auer.

Riset berjalan sepanjang 6 bulan dengan mengikutsertakan 1.246 peserta yang dicheck dengan medis di lima kampus di Swiss.

Tolong Perokok Stop

Dari jumlahnya itu sekitar 622 peserta masuk ke barisan interferensi yang manfaatkan produk tembakau alternative, sedangkan 624 peserta yang lain ada di barisan kontrol dengan memakai obat stop merokok dan therapy alternatif nikotin untuk stop merokok.

Hasil riset memperlihatkan pendayagunaan produk tembakau alternative tingkatkan kesuksesan stop merokok sejumlah 21 %.

Pada barisan yang memakai produk tembakau alternative, tingkat kesuksesan stop merokok capai 53 %. Adapun tingkat kesuksesan stop merokok di barisan yang tidak mengoptimalkan produk tembakau alternative sekitaran 32 %.

Selainnya keefektifannya untuk berpindah merokok, pendayagunaan produk tembakau alternative berpengaruh positif saat kurangi imbas kesehatan karena merokok.

Laporan permasalahan kesehatan, seperti batuk dan produksi dahak, lebih rendah pada barisan interferensi yang memakai produk tembakau alternative, yaitu sejumlah 41 % dibanding barisan kontrol sekitaran 34 %.

Auer sampaikan jika penemuan penelitian itu mengutarakan produk tembakau alternative lebih efisien membuat perokok stop merokok dibanding therapy alternatif nikotin.

“Riset kami memperjelas penemuan awalnya jika produk tembakau alternative efisien untuk stop merokok. Riset itu memperlihatkan faedah yang mereka peroleh dalam kerangka konseling stop merokok dengan intens,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours