Indonesia menyambut gencatan senjata yang mengakhiri invasi Israel ke Gaza

2 min read

serf-dediennesante.com – Indonesia menyongsong baik persetujuan gencatan senjata di antara barisan perlawanan Palestina, Hamas, dengan Israel yang terwujud pada Rabu (15/1) waktu Doha, Qatar.

Berdasar pengakuan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI lewat sosial media situs onix250 yang diawasi pada Kamis, gencatan senjata memberikan momen untuk mengembalikan kehidupan warga di Gaza sesudah menanggung derita karena gempuran Israel yang tidak stop semenjak 7 Oktober 2023.

“Implikasi persetujuan itu harus dilakukan selekasnya dan secara detail untuk terhentinya korban jiwa di Gaza,” kata Kemlu RI.

Untuk pastikan rekondisi kehidupan di Lajur Gaza berjalan secara baik, Indonesia memperjelas keutamaan akses penuh untuk pendistribusian sumbangan kemanusiaan untuk masyarakat Gaza dan terjaganya rekonstruksi pada infrastruktur Gaza yang luluh lantak karena invasi Israel.

Disamping itu, Tubuh Federasi Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA) harus juga ditegaskan bisa terus jalankan mandatnya menolong warga dan pengungsi Palestina di mana saja ada, sebut Kemlu RI.

Seterusnya, Indonesia ikut memperjelas jika perdamaian tetap di Palestina tidak akan bisa diraih tanpa pemberhentian penjajahan Israel, terjaganya pendirian negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, dan diwujudkannya jalan keluar dua negara berdasar persetujuan internasional.

Terwujudnya gencatan senjata untuk hentikan invasi Israel di Lajur Gaza dipublikasikan Pertama Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani di Doha pada Rabu (15/1).

Dia menjelaskan persetujuan gencatan senjata yang diharap akhiri invasi dan genosida Israel yang melelehlantakkan Gaza itu terbagi dalam tiga tahapan yang mulainya berlaku pada Minggu (19/1).

Disampaikan jika persetujuan gencatan senjata itu meliputi pembebasan tawanan dan transisi tahanan, pemberhentian pertarungan, agunan keamanan untuk Israel, dan sumbangan kemanusiaan yang berlimpah masuk ke dalam Gaza.

Persetujuan gencatan senjata yang dibicarakan lewat perantaraan Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat itu disebutkan meliputi gagasan diskusi berkaitan pemerintah Lajur Gaza pada periode kedepan berikut pembangunan kembali daerah Palestina itu.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours